Tahapan-tahapan
dalam cara kerja satelit dibagi menjadi tiga tahapan yaitu, tahap pertama
satelit menerima sebuah sinyal yang kemudian pada tahap kedua satelit akan
memperbesar sinyal tersebut. Lalu pada tahap terakhir, sinyal tersebut
dikembalikan kebumi dan diterima oleh beberapa stasiun yang ada di bumi. Seperti
yang terlihat pada gambar di bawah ini.
Untuk
menciptakan jaringan seperti ini satelit menggunakan transponders yang dapat
menyalurkan pesan dua arah. Antena satelit merupakan factor penting yang dapat
mempengaruhi jaringan komunikasi satelit. Sedangkan transmisinya difokuskan
pada wilayah-wilayah yang spesifik di bumi. Area penerimaan ini disebut juga
dengan nama foot print, dan dapat bervariasi, tergantung pada aplikasi
satelit.
Kapasitas
informasi satelit memiliki keterbatasan dengan factor yang berbeda-beda,
termasuk angka transponder dan permintaan kekuatan untuk system transmisi.
Yakni c-band dan ku-band. Pada transmisi satelit c-band hanya menyalurkan 4/6
GHZ, sedangkan ku-band lebih banyak dioperasikan karena memiliki jangkauan
12/14 GHZ. Ku-band lebih menguntungkan dibandingkan dengan c-band yang memiliki
keterbatasan dalam kekuatan untuk menghindari gangguan dengan terrestrial
microwave system. Ku-band tidak memiliki keterbatasan seperti itu dan
kekuatan downlinknya pun dapat ditingkatkan.
Cara kerja
satelit secara sistem konvensional yaitu dengan mengirimkan sinyal dari
komputer dan direlay oleh satelit tanpa dilakukan pemrosesan dalam
satelit. Komponen dasar dari transmisi
satelit adalah :
Satelit Bumi => digunakan untuk
mengirim dan menerima data.
Satelit (transponder)
Cara kerja transmisi data melalui satelit dengan
memperhatikan komponen yaitu satelit menerima sinyal dari satelit bumi
(up-link) kemudian memperkuat sinyal, mengubah frekuensi dan mentransmisikan
kembali data ke stasiun bumi penerima yang lain (down-link).
0 komentar:
Posting Komentar