UPS (Uninterruptible Power Supply) adalah sebuah
peralatan elektronik yang berfungsi memberikan catu sementara ketika listrik
dari PLN padam. Gambar 1 menunjukkan bagan sebuah UPS.
Gambar 1. Blok diagram UPS
Ada dua jenis UPS, yaitu UPS non kotinyu dan UPS
kontinyu. Pada UPS non kontinyu inverter hanya bekerja bila tidak ada AC input,
sedangkan bila ada AC input, output UPS akan dihubungkan langsung dengan AC
input tersebut. Pemindahan output UPS dari AC input ke inverter, menggunakan
sakelar elektronik dengan waktu transfer sekitar 4 ms. Pada UPS kontinyu,
inverter bekerja terus menerus baik ada atau tidak ada AC input, jadi pada
output UPS tidak ada transfer
pensakelaran
atau dapat dikatakan waktu transfer adalah 0 detik.
Bagian‐bagian utama UPS yaitu:
- Rectifier(charger) : Rectifier ini berfungsi sebagai converter tegangan bolak‐balik (AC) ketegangan searah (DC) sehingga disebut juga dengan penyearah.Selanjutnya daya DC ini diteruskan ke Inverter.Selain untuk penyearah alat ini juga berfungsi mengisi muatan batterai (mencharger batterai).
- Inverter : Kualitas inverter merupakan penentu dari kualitas daya yang dihasilkan oleh suatu sistem UPS. Inverter berfungsi merubah tegangan DC dari rangkaian rectifier-charger menjadi tegangan AC yang berupa sinyal sinus setelah melalui pembentukan gelombang dan rangkaian filter. Tegangan output yang dihasilkan harus stabil baik amplitudo tegangan maupun frekuensinya, distorsi yang rendah, tidak terdapat tegangan transien.
- Transfer
Switch (sakelar pemindah) : Saklar
pemindahan ini untuk memilih sumber daya yang tersedia antarasystem bypass
dengan system utama UPS. Sistem bypass bekerja jika ada kondisi tidak normal
pada elemen UPS. Dalam kondisi normal saklar pemindahan ini terhubung dengan
terminal system utama UPS , jika kondisi UPS tidak normal saklar pemisah ini
otomatis berpindah keterminal bypass. Saklar pemindahan yang cenderung
digunakan yakni:
- Saklar statis
- Saklar elektromekanikal
0 komentar:
Posting Komentar